Seliar Kuda Balap.. "indo rock" Royal Ego!

Royal Ego menambah panjang deretan grup band yang diisi para personel grup-grup band yang sudah lebih dulu terkenal.
Grup band yang membuat singel baru berjudul 'Senandung' ini beranggotakan Ernest Syarif yang sebelumnya lebih dikenal sebagai gitaris band Cokelat, lalu..
ada Eno Gitara (dramer Netral), Gilbert Joshua (pemain bas Saint Loco) serta Hendra ‘Jawa” Bagya, vokalis band indie New Market yang dikenal sangat berkarakter Brit Pop. Apakah mereka cabut dari band masing-masing? Tidak. Royal Ego, tepatnya, hanya merupakan  “kendaraan baru” untuk meyalurkan kreativitas mereka. Bukan berarti band lamanya tidak berfungsi lagi. Disini mereka hanya ingin merasakan kemewahan lain.

Di tengah ingar bingarnya musik bergenre pop melayu yang membanjiri pasar musik Indonesia saat ini, ternyata tidak mengurungkan niat kuartet rocker baru bernama Royal Ego untuk membusungkan dada membawakan konsep musik yang mereka sebut perpaduan alternatif dengan British Pop Rock. Mereka akan mengusung nama genre baru yang sebelumnya pernah ada. "Aliran, kita menyebutnya sih Indo rock. Kalau 'Royal Ego' sendiri mempunyai makna sebuah metafora kuda balap yang namanya Royal Ego. Kedepannya sih kita berharap band in
i bisa seliar kuda itu,"kata Hendra ditemui disela-sela pembuatan video klip 'Senandung' di studio d'loop, Jl Gaharu II/18, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (29/3).

Dengan nantinya merilis album, Royal ego berharap mempunyai target kedepannya untuk menambah warna musik di tanah air tidak dengan aliran musik yang itu-itu saja.

"Targetnya kita coba menawarkan sesuatu yang baru di dunia musik Indonesia. Kita juga mau bikin pintar penikmat musik Indonesia,"pungkas Ernest. 

Royal Ego bermula dari obrolan lama Ernest dan Eno di tahun 2002, saat Eno membantu Cokelat dalam sebuah tur selama sebulan. “Dari situ saya dan Eno berniat untuk membuat side project,” tukas Ernest. Namun karena kesibukan masing-masing, Eno dan Ernest baru “ketemu” lagi tiga tahun kemudian. Ide lama itu lantas langsung dimatangkan dengan tambahan Gilbert dan Hendra. Setelah perjalanan panjang, akhirnya pada 2009 lalu, Royal Ego resmi melakukan proses rekaman selama sebulan dengan materi yang telah dibuat selama kurun waktu 2006-2009. Sebelumnya, Royal Ego sudah beberapa kali menjajal panggung di beberapa pentas kampus di Jakarta. Tentang konsep musiknya sendiri, Ernest menyebutnya sebagai paduan dari latar belakang musikal para personelnya. Ernest, Eno dan Gilbert cenderung ke pola sound roc ala Amerika, sementara warna vokal Hendra sangat kental dengan aksen British Pop.


- Hendra "Jawa" loves ketchup, always make him happy -


- Ernest is a cover boy -


- Gilbert loves sensitive touch, really makes him turn on -


- Eno loves being sprayed by a.. mmmm.. by a.. mmm.. spray machine? -



(pict: mbeahmad)
courtesy: gitarplus-indonesiaselebriti

0 comments:

Posting Komentar