VOX AMPLUG – REVIEW







Amplug
adalah sebuah produk mini modeling amplifier keluaran merk terkenal : VOX yang dilengkapi dengan fitur-fitur, seperti : kontrol untuk Gain, Tone dan Volume, Aux-in mini stereo (input untuk MP3 player atau CD player) dan mini output stereo (untuk headphone/earphone dan bisa juga berfungsi sebagai Line out) dan Power switch (On / Off).Dengan Amplug, anda dapat memainkan gitar listrik dan mendengarkannya lewat headphone / earphone.


Amplug dioperasikan dengan menggunakan 2 buah batere AAA Alkaline yang dapat bertahan hingga 15 jam untuk pemakaian nonstop.

Ada 3 varian model untuk Amplug, yaitu : Amplug Metal, Amplug AC30 dan Amplug Classic Rock.Masing-masing model memiliki kekhasan sound sendiri.

Amplug Metal memiliki sound distorsi yang paling ‘garang’ karena Amplug Metal ini memang merupakan mini modeling amplifier modern Hi-gain asal Amerika.

Sementara Amplug AC30 mampu menghasilkan sound overdrive vintage yang warm khas Amplifier Vox AC30 yang dipakai oleh gitaris Queen : Brian May.Jika anda memiliki gitar Fender strat atau Telecaster, coba gunakan dengan Amplug AC30, mainkan double stop di senar 1 dan 2 atau 2 dan 3 di fret mana saja dan anda akan mendapatkan sound khas dari Vox AC30 yang tidak bisa ditiru oleh ampli gitar merk lain.

Amplug Classic Rock memiliki sound distorsi khas amplifier asal UK.Kalau anda suka gaya permainan gitaris seperti : Jeff Beck, Eric Clapton atau Jimmy Page maka Amplug Classic Rock ini cocok untuk anda.

Amplug Metal adalah model Amplug pertama yang kami coba dengan menggunakan headphone, dan kami hanya dapat komentar : “Wow!’.Tidak pernah terbayangkan Amplug yang ukurannya hanya 8,6 Cm (panjang) x 8 Cm (lebar) x 3,1 Cm (tebal) dan dengan berat kurang lebih hanya 40 gram ( tanpa batere ) bisa menghasilkan sound distorsi modern yang cukup garang.

Lalu Kami mencoba ‘direct out’ menggunakan ampli gitar 10W dan gitar Ibanez RG470, dan sekali lagi Kami harus mengakui bahwa kualitas sound distorsi-nya cukup baik.Semua itu dimungkinkan karena Amplug memakai teknologi sirkuit elektronik khusus yang mampu mereproduksi karakter sound ampli gitar tertentu dengan sangat detail.

Di tahun 2009, akan ada 2 buah produk Amplug terbaru, yaitu : Amplug Lead (modeling US Boutique Amplifier yang sudah dilengkapi dengan efek digital delay) dan Amplug Bass (Amplug untuk pemain bass –Mini Modeling Vox Bass amplifier yang dilengkapi dengan efek compressor/boost )

MANFAAT AMPLUG

  • Vox Amplug sangat cocok untuk semua gitaris yang notabene harus berlatih untuk meningkatkan skill / ketrampilan permainannya tanpa harus mengganggu orang lain dengan raungan suara gitar yang anda mainkan.

  • Kualitas sound Vox Amplug sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan latihan anda.Kualitas sound yang baik adalah salah satu aspek penting untuk menjaga ‘mood’ berlatih anda.

  • Jika anda sudah merasa bosan berlatih gitar di dalam kamar pribadi atau di studio, Amplug dapat membantu anda menciptakan ‘suasana baru’ dalam berlatih, contohnya: anda bisa berlatih gitar di taman belakang rumah anda atau jika kamar pribadi anda berada di lantai dua, anda dapat berlatih di balkon kamar pribadi anda dan dengan ditemani secangkir kopi capuccino hangat tentunya

Baca selengkapnya

GITAR-GITAR TERMAHAL DI DUNIA


Berapa harga gitar termahal yang anda ketahui? Rp. 100 juta? Rp. 200 juta? Sangat jarang sekali harga sebuah gitar mencapai ratusan juta tanpa embel-embel di belakangnya. Biasanya harga satu buah gitar tak lebih dari 8 digit. Tingginya harga sebuah gitar biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor seperti dalam event apa gitar itu dijual, dan siapa pemiliknya..




Berikut ini adalah daftar 3 besar gitar termahal di dunia (dirangkum dari berbagai sumber) :


Tempat ke-3 diduduki oleh Gibson ES-335 1964 milik Eric Clapton yang terjual dengan harga USD 847.500 atau setara dengan Rp. 7.881.750.000,- (Rp. 7,8M). Sementara posisi ke-2 ditempati oleh Fender Stratocaster 'Blackie'. Juga salah satu gitar bersejarah dari Eric Clapton. Gitar yang diberi nick name Blackie ini terjual dengan harga USD 959.500. Harga gitar ini setara dengan Rp. 8.635.500.000,- (Rp. 8,6M). Yang menarik, 'Blackie' pada awalnya hanya ditawarkan dengan harga kisaran USD 150.000 sebelum akhirnya membengkak hingga lebih dari 6 kali lipatnya.


Sementara di posisi teratas yang memegang rekor harga gitar termahal didunia dipegang oleh Fender Stratocaster Standar Series yang ditandatangani oleh sejumlah musisi seperti Jimmy Page, Eric Clapton, Mick Jagger, Brian May, Liam Gallagher, Jeff Beck, Pete Townshend, Ray Davies, David Gilmour, Bryan Adams, Tony Iommi, Mark Knopfler, Angus Young, Malcolm Young, Keith Richards, Ronnie Wood, Paul McCartney, Sting, dan Noel Gallagher.


Gitar tersebut terjual dalam sebuah lelang di Doha, Qatar, dalam rangka acara pengumpulan dana bagi korban bencana Tsunami yang sempat memporak-porandakan sejumlah wilayah di Asia dimana Aceh menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak kerusakan terbesar.


Gitar tersebut terjual dengan harga USD 2.800.000. Atau jika dirupiahkan dengan kurs USD 1 = Rp. 9000,- maka harga gitar tersebut adalah Rp. 25.200.000.000,- (Rp. 25,2 M)! Sebuah angka yang sangat fantastis. Selain dapat membantu korban tsunami, uang sebanyak itu juga dapat ditukar dengan sekitar 2500 buah Fender Stratocaster American Standard untuk diberikan kepada sekitar 2.500 anggota Gitaris.com jika harga gitar tersebut per buahnya dihitung @Rp. 10.000.000,-


Dari 3 daftar gitar termahal di dunia tersebut, nama Eric Clapton selalu terlibat didalamnya. Baik sebagai pemilik, maupun sebagai pihak yang membuat harga gitar tersebut menjadi semakin mahal. Mudah-mudahan hal seperti ini dapet ditiru oleh setiap gitaris di belahan dunia manapun. (/diaz)
Baca selengkapnya

Tips Membeli Bass


















Bagi kalian yang pengen membeli bass, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ataupun dipertimbangkan sebelum membeli alat musik ini.

Yang utama adalah Budget, mungkin bagi kalian yang tidak mempermasalahkan hal yang satu ini, tentunya kalian bisa bebas milih bass kesukaanmu, langsung ke toko musik dan membelinya. Tapi bagi kalian yang mempunyai keterbatasan budget, Ngga ada salahnyakan bila sebelum membeli bass, kalian memperhatikan beberapa tips dibawah ini :



















1.> Tune machine
Bagian kepala bass, tempat senar dipasang ini. Ada beberapa merek bagus sepeti Gotoh…dan biasanya dipake/digunakan di bass yang high end. Tune machine yang bagus ga boleh terlalu keras atau juga sebaliknya (yang sedang-sedang saja…).

2.> Neck
Bagi kalian yang mau beli bass, bagian ini sangat penting untuk di cek. Apakah ada truss rod nya atau ngga, lurus apa sudah sedikit bengkok dsb. Dan umumnya kalo neck terbuat dari kayu, bisa dipastikan truss rodnya ada. Truss rod ini gunanya untuk meluruskan neck yang mulai ngga lurus karena pengaruh banyak hal, misalnya aja cuaca. Tapi kalo bahan neck selain kayu biasanya si truss rod ini ngga ada (beberapa bass Status misalnya). Truss rod letaknya biasanya ada di atas di bagian head (deket nut) atau di deket neck pick up. Dan kalo bass yang bagian necknya sudah ngga lurus, mending kalian ngga usah membelinya, karena akan muncul banyak masalah nantinya.

3.> Wood
Ada beberapa kayu tertentu yang mempengaruhi bagus tidaknya sound sebuah bass, sebuah bass dari kayu tertentu akan punya sound lebih asik ketimbang kayu lainnya atau malah bahan yang non kayu. Badan bass umunya dibuat dari kayu mahoni, walnut, maple dsb. Neck pun juga begitu, ada yang terbuat dari kayu maple, rosewood maupun wenge. Kayu wenge adalah tipikal kayu yang paling keras at least tahan terhadap perubahan cuaca seperti di Indonesia.

4.> Electronics
Dalam sebuah bass bisa dibagi atas 2 :
1. Pick up (neck & bridge pick up);
Pick up yang bagus tentunya tidak menghasilkan desis terlalu banyak. Pick up banyak pilihannya mulai dari Seymour Duncan yang soft, EMG, Di Marzio (agak sedikit macamnya untuk bass), Bartolini.

2. Tone control / control cavity (volume, treble, bass, dsb).
Bagian kedua adalah tone control. Di bawah tone control banyak terdapat komponen elektronik. Tapi yang terpenting adalah back cover atau penutup control cavity ini harus dilapisi baik oleh cat khusus ataupun sejenis alumunium foil. Ini gunanya untuk meminimize 60Hz.

5.> Bridge
Ada banyak tipe bridge, dan mungkin ada baiknya loe memilih yang mudah pada saat melakukan ganti senar. Artinya, senar tidak perlu dimasukan ke lubang dari bawah. Contohnya Alembic maupun Ibanez SDGR menggunakan bridge yang memudahkan tanpa harus memasukkan ujung senar dari bawah. Ini sangat membantu kalo kalian mengganti senar.

6.> Overall weight
Berat keseluruhan juga harus loe perhitungkan. Kalo kalian mau pake untuk recording, mungkin berat tidak terlalu menjadi masalah, tapi jika kalian ingin beli bass untuk perform on stage, sebaiknya pilih yang tidak terlalu berat. Untuk bass dengan sambungan antara neck dengan body menggunakan baut biasanya lebih ringan daripada yang tanpa baut. Contohnya Alembic antara neck dengan body tidak menggunakan baut. Jadi hanya di lem…tentunya ini menambah berat keseluruhan.

Selain beberapa tips diatas, mungkin untuk lebih jelasnya lagi, kalian bisa minta pendapat pada para ahli bass, sound audio atau juga kunjungilah galeri -galeri /pameran musik dan jasa sewa / penyewaan alat musik yang sudah profesional seperti studio rekaman ternama, karena mereka lebih berpengalaman. Hal ini tentunya sedikit berguna bagi kalian supaya tidak tertipu atupun salah beli alat musik.



Tips membeli bas 2nd :


.>Karakter

Untuk memeriksa bass second yang akan kita beli, hal pertama yang harus kita lakukan adalah kita cek sound-nya. Sound yang saya maksud disini adalah lebih ke karakter bass tersebut, sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak, karena jika kita mencoba bass second tersebut yang otomatis masih menggunakan senar lama, hasilnya bisa jadi akan terpendam dan ini bukan berarti sound dari bass bekas tersebut “jelek”.
Mungkin yang perlu teman-teman ketahui, bedanya sound dan karakter adalah: karakter merupakan bagian dari sound. Dimana sudah saya jelaskan sebelumnya, bila sound kurang jelas (bisa disebabkan oleh senar usang) bukan berarti bass tersebut memiliki karakter yang tidak bagus. Yang benar adalah karakter sound tetap terlihat hanya tidak maksimal. Jadi jangan langsung memvonis sound bass bekas tersebut jelek hanya karena kita baru mencoba.


.>Circuit

Ada hal lain yang perlu diperhatikan setelah kita mencoba bass second, yaitu circuitnya (elektronik di dalam body). Kita lihat kabel-kabelnya sudah usang atau mungkin ada salah satu kabel yang tidak terhubung, karena tentu saja hal ini bisa mengganggu saat kita ingin mengecek bass tersebut. Terganggu disini dalam artian suara akan kotor (noise/humming) jadi hal ini akan membuat suara bass jadi tidak maksimal saat kita dengar dan mengganggu penilaian kita. Karena sebenarnya jika kita perbaiki sedikit (menyambung) ternyata suaranya bagus (clean/bersih).
Kemudian kita cek potensio-nya, kotor atau memang sudah waktunya diganti, hal ini juga menyebabkan noise. Untuk potensio yang kotor, apabila dibersihkan dengan contact cleaner noise-nya hilang berarti potensio tersebut masih bisa dipergunakan dan tidak perlu diganti.

Satu lagi penyebab noise yaitu lubang jack dan kabel yang didalam tersambung atau tidak, kotor atau tidak (ini semua bisa kita coba dengan kabel jack yang bagus).

Setelah ketiga hal diatas tidak ada masalah akan tetapi sound yang dihasilkan masih noise, hal selanjutnya yang perlu kita cek adalah kondisi pick up. Bila posisi pick up saat kita “goyang” tidak seperti biasanya, maka kita lihat didalamnya, yaitu kabel yang terhubung ke pick up bagaimana? Baut pick up sudah aus atau belum? Karena kedudukan pick up sebaiknya jangan terlalu “goyang” agar sambungan ke kabel tidak terganggu.
Dengan 4 hal elektronik diatas beres, seharusnya tidak ada noise lagi. dan kalau bisa kita mencoba bass tersebut pada dua macam amplifier yang berbeda, untuk memastikan bass tersebut sudah tidak memiliki noise.


.>Body, neck, fret, dan bahan kayu

Biasanya bagian body tidak banyak masalah selain warna dan catnya yang cocok atau tidak (banyak teman saya yang menyenangi bass yang kusam dan mulai mengelupas catnya “vintage look”) asalkan body tersebut tidak retak.
Untuk kondisi neck kita lihat, kalau hanya cembung atau cekung, masih bisa kita luruskan (flat), tetapi bila kondisi neck sudah melintir (seperti arah kain kalau diperas) sepertinya sudah tidak bisa kita setting lagi. Atau dengan kata lain neck tersebut sudah rusak dan harus kita ganti (ini menurut pengalaman saya dan juga beberapa teman bass player) tapi mungkin ada diantara teman-teman yang punya infomasi tempat/bengkel gitar yang bisa memperbaiki neck yang melintir…..itu berita bagus untuk kita dan mungkin bisa diinformasikan ke Audio Pro. Karena ada diantara teman-teman saya yang bisa memperbaiki neck yang melintir tersebut, tetapi tidak bertahan lama. Karena neck tersebut akan kembali melintir.
Adapun cara untuk mengetahui neck dari bass yang kita inginkan cembung atau cekung neck biasanya kita lihat dari arah body dalam posisi miring (bukan terlentang), sedangkan untuk mengetahui neck yang kita cek melintir atau tidak, posisi melihat dari arah body dan terlentang. Kita bisa lihat dari fret satu persatu, miringnya “kompak” atau tidak, biasanya patokannya dari fret ke 7.

Bila neck sudah tidak ada masalah, selanjutnya kita cek kondisi fret (aus tidaknya) karena fret yang aus bisa menyebabkan suara senar (tanpa ampli) menjadi sumbang /kotor, walaupun penyebab suara senar kotor tersebut bisa jadi akibat settingan neck yang terlalu cembung.



Maksud dari seluruh tips saya diatas adalah agar teman-teman tidak terpancing oleh merek ngetop dengan harga murah, tanpa kita mengecek terlebih dahulu. Atau mungkin batal membeli bass second hanya karena baru sekali mencoba tanpa mau mengecek penyebabnya, padahal bisa jadi sound kotor dari bass tersebut hanya disebabkan karena kotor, atau kabel yang terlepas.

Kesimpulannya adalah pada saat kita mencoba bass second (bekas) hal yang harus kita perhatikan benar-benar yaitu karakter suaranya (soft, dry, atau middle) kita suka atau tidak, kemudian kita cek elektroniknya (kabel-kabel, potensio, pick up, dan lubang jack), senarnya jangan terlalu lama umurnya. Body, neck, fret, seberapa parah (bila memang kita harus memperbaiki harus kita pertimbangkan dengan harga jual bass second tersebut). EQ pada ampli untuk mengetes bass tersebut, harus dalam posisi flat (rata) atau ditangah-tengah, pada saat mencoba karakter sound jangan mengutak-atik EQ dulu.
Coba satu-satu pick up neck, kemudian bridge, dan gabungan kedua-duanya (masih berfungsi atau tidak).
Semoga bermanfaat buat kalian.=)



(Support:Arya, Simphonymusic)
Baca selengkapnya

Belajar teknik Slap pada Bass















Dalam permainan slap kita tidak boleh sembarang untuk memainkannya. Tidak sembarang pukul dan sembarang tarik, melainkan ada yang harus diperhatikan diantaranya, mekanisme dan scale dalam permainan slap itu sendiri. Berikut saya akan berbagi tentang mekanisme dan scale itu sendiri. . .



Mekanisme Slap:

1. Menggunakan kekuatan pergelangan tangan

biasanya mekanisme ini digunakan untuk slap2 yang butuh kecepatan tinggi ataupun teknik yang sulit seperti down up pluck,double pluck,dll sehingga tidak perlu menggunakan motion dan power tangan yang berlebih

2. Menggunakan kekuatan lengan tangan

kalo mekanisme ini untuk slap yang cenderung lebih perkusif seperti slap2 marcus miller ( pattern2 drum) sehingga mempunyai hentakan yang lebih terasa dan lebih bertenaga. Kalau Flea gabungan keduanya, kalau dia butuh slap bertenaga dia pake tenaga dari lengan, kalau mau yang lebih speed dia pake tenaga dari pergelangan tangannya..

Slap Scale:

latihan slap berikut ini bisa di jadikan pilihan apabila teman2 bassist semua ingin bermain nada2 yang biasa dimainkan dengan finger menjadi lebih variatif dengan slap..

contoh : C major scale

nada senar teknik
---------------------------------------
C A DOWN
D A UP
E D PLUCK
F D DOWN
G D UP
A G PLUCK
B G DOWN
C G UP

contoh 2 : C minor scale ( Aeolian )

nada senar teknik
-------------------------------------
C A DOWN
D A UP
Eb A PLUCK
F D DOWN
G D UP
Ab D PLUCK
Bb G DOWN
C G UP


kedua latian ini bisa dijadikan basic untuk memainkan slap singing nantinya apabila masing2 jari telah memiliki tingkat independen seperti saat kita bermain finger..

selamat mencoba...

info by : streetbass-ryan




Baca selengkapnya

Biografi Thomas Ramadhan (GIGI)













Thomas Ramadhan - Bassist
Sebuah band sekitar tahun 80-an sedang
unjuk kebolehan di atas panggung di Bandung. Satu nomor dari Queen, “Don‘t Stop Me Now” mengalun dengan mulus ditingkah dengan lengkingan gitar seorang bocah yang masih kelas lima SD.



Ya, bocah yang masih SD itu pemain gitar dalam grup band yang sedang manggung itu. Dan waktu itu siapa yang akan tahu dan akan mengira kalo si bocah itu nantinya akan menjadi pemain bass grup papan atas di Indonesia. Ya! Bocah itu adalah Thomas Ramdhan yang kini kita kenal sebagai salah satu tulang punggung kelompok musik GIGI. Thomas memang berasal dari lingkungan keluarga musik. Di tubuhnya mengalir darah seni dari ayahnya yang pemain biola kala itu. Dan dia banyak belajar — secara langsung maupun tak langsung — dasar-dasar bermain musik dari ayah tirinya yang kebetulan juga pemain bass. Thomas kecil yang waktu itu bercita-cita jadi arsitek sering ikut ayahnya saat band ayahnya manggung. Di dekat panggung dia dengan tekun memperhatikan band ayahnya yang sedang in action.













Nama asli / lengkap : Thomas Ramadhan
Tempat / tgl lahir : Bandung, 5 Maret 1967
Motto hidup : " MENIKMATI DAN MENSYUKURI APA YANG ADA "
Bassist favorit : Yance Manusama,Jimmy Suhendra, Yuke Sumeru,Erwin Gutawa, Billy Sheehan
Jenis music favorit : Rock
Group : GIGI (1994 - Sekarang)




Thomas kecil pun kelas lima SD sudah mulai nge-band. Tapi uniknya dia bukannya jadi pemain bass seperti ayahnya yang hampir tiap manggung dia tongkrongin itu — seperti juga ‘jabatan’-nya saat malang melintang di blantika musik Indonesia setelah dia dewasa — melainkan sebagai pemain gitar. Dan kegiatannya sebagai gitaris itu pun memenuhi hari-harinya semasa SMP hingga SMU. Waktu itu bandnya bernama Crazy Boy.

Hingga
suatu saat (waktu Thomas kelas dua SMU) pemain bass Crazy Boy ceritanya lagi mempunyai ‘kesibukan’ yang cukup banyak menyita waktu, sampai-sampai mengganggu stabilitas Crazy Boy. “Dia waktu itu lagi ‘sibuk’ pacaran sampai gak sempat ngulik lagu-lagu yang harus dimainkan Crazy Boy”, ungkap Thomas. Kebetulan Thomas cukup rajin sekali dalam ngulik lagu. Meski dia pemain gitar, dia ngulik juga permainan bass yang ada di lagu-lagu yang dibawakan Crazy Boy. Akhirnya teman-teman band-nya mendaulat Thomas untuk menduduki posisi pemain bass yang ‘sibuk’ pacaran tadi itu. Sejak saat itulah Thomas konsisten hingga sekarang dengan ‘jabatan’nya sebagai pemain bass. Saat kelas dua SMU itu pula debut Thomas sebagai pemain band profesional (dalam artian sudah menerima kompensasi untuk keahliannya bermain). Debut itu dimulai saat dia memperkuat formasi Primas Band, sebuah band pengiring yang sering mengiringi artis-artis Jakarta kalau sedang show di Bandung. Selepas SMU penggemar warna hitam dan putih itu mulai merambah dunia entertainment reguler/rutin di pub-pub atau kafé-kafé yang ada di Bandung. Hal itu bermula dari sekadar ikut temannya yang pemain band reguler di sebuah kafé. Cukup sering dia ikut nongkrongin temannya bermain bersama grupnya. Pemain bass grup tersebut kebetulan sering datang terlambat, maka siapa lagi kalau bukan Thomas — yang memang sering nongkrong di situ — untuk dimintai tolong sementara menggantikan pemain bass yang terlambat tadi sampai si pemain datang. Kadang cumaselagu dua lagu, tak jarang sampai satu session (satu sampai satu setengah jam) Thomas berperan sebagai pemain pengganti. Sampai akhirnya pada suatu saat Thomas pun resmi menekuni bidang entertain rutin tersebut sebagai bassist. Dan nggak tanggung-tanggung, dalam
kurun yang sama dia merangkap sebagai bassist dari dua band entertain. Yang satu adalah Gunsmoke Band, yang khusus membawakan lagu-lagu rock di kafé, satunya lagi adalah Headline Band yang melantunkan lagu-lagu
top 40. Di periode yang bersamaan pula Thomas juga membentuk band Exist antara lain bersama Baron. Band ini nggak main di kafé-kafé, band inilah yang menjadi ajang kreativitas dan ekspresinya Thomas dan kawan-kawan.

“Kalau di Gunsmoke dan Headline untuk cari duit, nah di
Exist inilah duit itu dihabiskan”, tutur Thomas sambil tertawa. Karena memang Exist bisa dikatakan band yang cukup idealis dan masih bersifat amatir. Memainkan lagu-lagu yang sebagian besar karya sendiri di kampus-kampus dan belum bisa dibilang menghasilkan income. Nah, untuk membiayai kegiatan Exist ini Thomas ‘kerja’ di Gunsmoke dan Headline. Dari hasil kerja itu juga Thomas memiliki gitar bass pertamanya Yamaha B-Motion warna hitam, yang sekarang sudah nggak dia pegang lagi. “Kalau ada yang tahu di mana ‘mantan’ bass gua itu, gua beli lagi deh. Itu bass bersejarah buat gua”, ujar pengagum Billy Sheehan itu. Hijrah ke Jakarta Waktu Jeniffer Beaton (Gitaris Michael Jackson) mengadakan workshop dan promo album solonya di Bandung, Thomas ketemu sama anak-anak Slank (saat itu Pay cs) juga Anang dan Ronald. Hari itu kebetulan adalah jadwal Thomas harus main dengan salah satu band regulernya, jadi dia nggak bisa ngikuti acara sampai selesai. Saat pamit sama teman-teman musisi dari Jakarta tadi, Thomas sempat mengundang mereka datang ke kafe tempat dia main. Dan memang setelah acara Jeniffer Beaton selesai Pay dan kawan-kawannya bertandang ke kafe tempat Thomas dan bannya sedang menjalankan tugas. Malah mereka sempat ber-jam session segala. Usai itu, “Mas, elo ngapain ngendon di Bandung aja. Potensi elo ada, ke Jakarta dong! Karier lo akan lebih berkembang di sana”, kata Pay ke Thomas, “Udahlah bikin grup aja di sana. Ini ada Ronald dan yang lainnya”. Usul Pay tadi bener-bener dipikirkan sama Thomas. Dan bulatlah tekadnya, tahun 1991 Thomas hijrah ke Jakarta.

Di
Jakarta Thomas lebih sering jalan sama Ronald, Alm. Andi Liani, Anang, dan tentunya Pay. Dan memang setelah Thomas hijrah ke Jakarta lebih banyak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kariernya. Banyak sudah dentuman bassnya, aransemennya, ciptaannya yang ikut menghiasi album rekaman artis-artis di Jakarta. Hasil karyanya yang perdana adalah “Kembalilah Kasih” yang langsung menjadi jago di album Anggun C. Sasmi. Selain itu untuk Anggun Thomas juga sebagai player di album lainnya yaitu “Nocturno”. Di album pertama dan kedua Almarhum Andi Liani Thomas juga ikut ambil bagian di sektor cabik-mencabik bass, bahkan di album ketiga selain main bass dia juga sebagai music director-nya. Sayang, album ketiga ini rupanya adalah album terakhir Andi Liani yang tak terselesaikan dan tak sempat beredar karena baru sempat mengisi vokal satu lagu, Tuhan telah memanggilnya. Di album Atiek CB dengan judul “Terapung” Thomas juga berperan sebagai arranger selain sebagai player dan lagu Terapung yang menjadi judul album sekaligus keytrack-nya adalah hasil karyanya. Abum ini sempat mendapat komentar dari Greenday, Allanis Morissette, Eddie dan Alex Van Hallen. Komentar yang positif tentunya. Selain Terapung di album ini Thomas juga bikin lagu bareng-bareng Indra Lesmana dan Oppie Andaresta.Judul lagunya : “Aku”. Thomas dan Indra bikin lagunya, Oppie bikin liriknya. Bikin lagu bareng Indra Lesmana adalah salah satu pengalaman yang mengesankan bagi Thomas. Karena sewaktu masih di Bandung dan belum ‘berkibar’ di Jakarta, dia sempat kagum dan ngefans antara lain sama Indra Lesmana, Eet Sjahranie, Alm. Billy J. Budiardjo dan Erwin Gutawa. Saat itu tak terbayangkan bahwa dia akan bisa bermain, berkarya dan bekerja sama dengan mereka. Dan kini semua itu telah menjadi kenyataan. Main bareng
sama Eet saat ngisi album solonya Lilo KLA. Alm. Billy sempat mengaransemen string section-nya untuk salah satu karya Thomas di album Andi Liani. Dan saat GIGI mengadakan Konser Balas Budi tahun lalu,
aransemen string-nya ditangani oleh Erwin Gutawa. Thomas juga mengaku banyak belajar dari Pay dalam meniti kariernya di jalur musik seperti cara bikin lagu, dan sebagainya. Masih banyak sederet panjang nama artis yang dalam albumnya Thomas ikut ambil bagian seperti Anang (album kedua dan ketiga), Titi D.J, Trio Libels, Nicky Astria, Oppie Andaresta, Paramitha Rusadi, Poppy Mercury, Dewi Gita, Paquita Wijaya, Uci Wibi, Memes, Sophia Latjuba, KLA Project, Vinnie Alvionita, Mayangsari dan masih banyak lagi. Yang paling menarik adalah saat ikut ngerjain albumnya Mayangsari. Di sinilah salah satu awal dari terbentuknya GIGI. Di proyek ini dia dan Ronald — yang waktu itu sering jalan bareng dan kebetulan keduanya ikut ngisi di album Mayang tersebut — ketemu Dewa Budjana Satu lagi cerita menarik. Saat Slank sedang ngerjain albumnya di studio Jackson, Thomas juga lagi nongkrong di sana. Waktu itu Slank sudah nggak ada Bongky, pemain bassnya. Maka Thomas diminta anak-anak Slank untuk mengisi bassnya. Setelah coba mengisi, ternyata permainan bass Thomas dianggap terlalu rumit buat anak-anak Slank. Sementara itu bagi Thomas ya begitu itulah permainannya dia. Akhirnya ya nggak jadilah Thomas ikut ambil bagian di album Slank tersebut.

Bass Lima Senar
Bila kita simak, kalo Thomas sedang in action sama GIGI — khususnya masalah gitar bassnya — mungkin sepintas kita nggak akan tahu bahwa tuning (seteman) senar bassnya nggak lazim seperti gitar bass pada umumnya. Standarnya tuning gitar bass adalah : senar nomor 1 – G, nomor 2 – D, nomor 3 – A dan nomor 4 – E. Versinya Thomas adalah senar nomor satu dan dua sama seperti bass pada umumnya (G dan D) tapi nomor tiga dan empatnya bukan A dan E, melainkan sama juga dengan nomor satu dan dua yaitu G dan D dengan oktaf yang lebih rendah. “Gua nemu tuning kayak gitu itu saat nggarap album Baik (Album GIGI ke enam, red.)” Thomas mulai penjelasannya, “Ada beberapa lagu yang gua butuh nada rendah. Sebetulnya bisa pake bass lima senar sih, tapi gua nggak punya selain itu rasanya ribet banget pake lima senar. Buat gua rasanya rada maksa gitu. Orang jari kita pendek-pendek. Terus gua coba-coba beberapa eksprimen,” lanjut Thomas,”Ternyata tuning G-D-G-D paling efisien, jari-jari gua bisa lebih leluasa merambah not-not yang gua inginkan”, begitu jelas Thomas. Dan pada awalnya setiap konser setelah album Baik itu Thomas selalu membawa dua bass yang berbeda tuning-nya. Satu dengan tuning versi Thomas untuk membawakan lagu-lagu dari album Baik, satunya lagi dengan tuning standar untuk memainkan lagu-lagu selain album Baik.


Tapi belakangan ini Thomas naik panggung dengan hanya membawa satu
gitar bass dengan tuning G-D-G-D. Jadi semua lagu GIGI — meskipun bukan dari album Baik — kini dimainkan Thomas dengan tuning bass versinya
sendiri. “Kayaknya gua udah nemuin style gua main dengan tuning bass seperti itu”, ungkapnya. Mau coba main dengan tuning bass ala Thomas?
^.^







Baca selengkapnya