Tips Membeli Bass


















Bagi kalian yang pengen membeli bass, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ataupun dipertimbangkan sebelum membeli alat musik ini.

Yang utama adalah Budget, mungkin bagi kalian yang tidak mempermasalahkan hal yang satu ini, tentunya kalian bisa bebas milih bass kesukaanmu, langsung ke toko musik dan membelinya. Tapi bagi kalian yang mempunyai keterbatasan budget, Ngga ada salahnyakan bila sebelum membeli bass, kalian memperhatikan beberapa tips dibawah ini :



















1.> Tune machine
Bagian kepala bass, tempat senar dipasang ini. Ada beberapa merek bagus sepeti Gotoh…dan biasanya dipake/digunakan di bass yang high end. Tune machine yang bagus ga boleh terlalu keras atau juga sebaliknya (yang sedang-sedang saja…).

2.> Neck
Bagi kalian yang mau beli bass, bagian ini sangat penting untuk di cek. Apakah ada truss rod nya atau ngga, lurus apa sudah sedikit bengkok dsb. Dan umumnya kalo neck terbuat dari kayu, bisa dipastikan truss rodnya ada. Truss rod ini gunanya untuk meluruskan neck yang mulai ngga lurus karena pengaruh banyak hal, misalnya aja cuaca. Tapi kalo bahan neck selain kayu biasanya si truss rod ini ngga ada (beberapa bass Status misalnya). Truss rod letaknya biasanya ada di atas di bagian head (deket nut) atau di deket neck pick up. Dan kalo bass yang bagian necknya sudah ngga lurus, mending kalian ngga usah membelinya, karena akan muncul banyak masalah nantinya.

3.> Wood
Ada beberapa kayu tertentu yang mempengaruhi bagus tidaknya sound sebuah bass, sebuah bass dari kayu tertentu akan punya sound lebih asik ketimbang kayu lainnya atau malah bahan yang non kayu. Badan bass umunya dibuat dari kayu mahoni, walnut, maple dsb. Neck pun juga begitu, ada yang terbuat dari kayu maple, rosewood maupun wenge. Kayu wenge adalah tipikal kayu yang paling keras at least tahan terhadap perubahan cuaca seperti di Indonesia.

4.> Electronics
Dalam sebuah bass bisa dibagi atas 2 :
1. Pick up (neck & bridge pick up);
Pick up yang bagus tentunya tidak menghasilkan desis terlalu banyak. Pick up banyak pilihannya mulai dari Seymour Duncan yang soft, EMG, Di Marzio (agak sedikit macamnya untuk bass), Bartolini.

2. Tone control / control cavity (volume, treble, bass, dsb).
Bagian kedua adalah tone control. Di bawah tone control banyak terdapat komponen elektronik. Tapi yang terpenting adalah back cover atau penutup control cavity ini harus dilapisi baik oleh cat khusus ataupun sejenis alumunium foil. Ini gunanya untuk meminimize 60Hz.

5.> Bridge
Ada banyak tipe bridge, dan mungkin ada baiknya loe memilih yang mudah pada saat melakukan ganti senar. Artinya, senar tidak perlu dimasukan ke lubang dari bawah. Contohnya Alembic maupun Ibanez SDGR menggunakan bridge yang memudahkan tanpa harus memasukkan ujung senar dari bawah. Ini sangat membantu kalo kalian mengganti senar.

6.> Overall weight
Berat keseluruhan juga harus loe perhitungkan. Kalo kalian mau pake untuk recording, mungkin berat tidak terlalu menjadi masalah, tapi jika kalian ingin beli bass untuk perform on stage, sebaiknya pilih yang tidak terlalu berat. Untuk bass dengan sambungan antara neck dengan body menggunakan baut biasanya lebih ringan daripada yang tanpa baut. Contohnya Alembic antara neck dengan body tidak menggunakan baut. Jadi hanya di lem…tentunya ini menambah berat keseluruhan.

Selain beberapa tips diatas, mungkin untuk lebih jelasnya lagi, kalian bisa minta pendapat pada para ahli bass, sound audio atau juga kunjungilah galeri -galeri /pameran musik dan jasa sewa / penyewaan alat musik yang sudah profesional seperti studio rekaman ternama, karena mereka lebih berpengalaman. Hal ini tentunya sedikit berguna bagi kalian supaya tidak tertipu atupun salah beli alat musik.



Tips membeli bas 2nd :


.>Karakter

Untuk memeriksa bass second yang akan kita beli, hal pertama yang harus kita lakukan adalah kita cek sound-nya. Sound yang saya maksud disini adalah lebih ke karakter bass tersebut, sudah sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak, karena jika kita mencoba bass second tersebut yang otomatis masih menggunakan senar lama, hasilnya bisa jadi akan terpendam dan ini bukan berarti sound dari bass bekas tersebut “jelek”.
Mungkin yang perlu teman-teman ketahui, bedanya sound dan karakter adalah: karakter merupakan bagian dari sound. Dimana sudah saya jelaskan sebelumnya, bila sound kurang jelas (bisa disebabkan oleh senar usang) bukan berarti bass tersebut memiliki karakter yang tidak bagus. Yang benar adalah karakter sound tetap terlihat hanya tidak maksimal. Jadi jangan langsung memvonis sound bass bekas tersebut jelek hanya karena kita baru mencoba.


.>Circuit

Ada hal lain yang perlu diperhatikan setelah kita mencoba bass second, yaitu circuitnya (elektronik di dalam body). Kita lihat kabel-kabelnya sudah usang atau mungkin ada salah satu kabel yang tidak terhubung, karena tentu saja hal ini bisa mengganggu saat kita ingin mengecek bass tersebut. Terganggu disini dalam artian suara akan kotor (noise/humming) jadi hal ini akan membuat suara bass jadi tidak maksimal saat kita dengar dan mengganggu penilaian kita. Karena sebenarnya jika kita perbaiki sedikit (menyambung) ternyata suaranya bagus (clean/bersih).
Kemudian kita cek potensio-nya, kotor atau memang sudah waktunya diganti, hal ini juga menyebabkan noise. Untuk potensio yang kotor, apabila dibersihkan dengan contact cleaner noise-nya hilang berarti potensio tersebut masih bisa dipergunakan dan tidak perlu diganti.

Satu lagi penyebab noise yaitu lubang jack dan kabel yang didalam tersambung atau tidak, kotor atau tidak (ini semua bisa kita coba dengan kabel jack yang bagus).

Setelah ketiga hal diatas tidak ada masalah akan tetapi sound yang dihasilkan masih noise, hal selanjutnya yang perlu kita cek adalah kondisi pick up. Bila posisi pick up saat kita “goyang” tidak seperti biasanya, maka kita lihat didalamnya, yaitu kabel yang terhubung ke pick up bagaimana? Baut pick up sudah aus atau belum? Karena kedudukan pick up sebaiknya jangan terlalu “goyang” agar sambungan ke kabel tidak terganggu.
Dengan 4 hal elektronik diatas beres, seharusnya tidak ada noise lagi. dan kalau bisa kita mencoba bass tersebut pada dua macam amplifier yang berbeda, untuk memastikan bass tersebut sudah tidak memiliki noise.


.>Body, neck, fret, dan bahan kayu

Biasanya bagian body tidak banyak masalah selain warna dan catnya yang cocok atau tidak (banyak teman saya yang menyenangi bass yang kusam dan mulai mengelupas catnya “vintage look”) asalkan body tersebut tidak retak.
Untuk kondisi neck kita lihat, kalau hanya cembung atau cekung, masih bisa kita luruskan (flat), tetapi bila kondisi neck sudah melintir (seperti arah kain kalau diperas) sepertinya sudah tidak bisa kita setting lagi. Atau dengan kata lain neck tersebut sudah rusak dan harus kita ganti (ini menurut pengalaman saya dan juga beberapa teman bass player) tapi mungkin ada diantara teman-teman yang punya infomasi tempat/bengkel gitar yang bisa memperbaiki neck yang melintir…..itu berita bagus untuk kita dan mungkin bisa diinformasikan ke Audio Pro. Karena ada diantara teman-teman saya yang bisa memperbaiki neck yang melintir tersebut, tetapi tidak bertahan lama. Karena neck tersebut akan kembali melintir.
Adapun cara untuk mengetahui neck dari bass yang kita inginkan cembung atau cekung neck biasanya kita lihat dari arah body dalam posisi miring (bukan terlentang), sedangkan untuk mengetahui neck yang kita cek melintir atau tidak, posisi melihat dari arah body dan terlentang. Kita bisa lihat dari fret satu persatu, miringnya “kompak” atau tidak, biasanya patokannya dari fret ke 7.

Bila neck sudah tidak ada masalah, selanjutnya kita cek kondisi fret (aus tidaknya) karena fret yang aus bisa menyebabkan suara senar (tanpa ampli) menjadi sumbang /kotor, walaupun penyebab suara senar kotor tersebut bisa jadi akibat settingan neck yang terlalu cembung.



Maksud dari seluruh tips saya diatas adalah agar teman-teman tidak terpancing oleh merek ngetop dengan harga murah, tanpa kita mengecek terlebih dahulu. Atau mungkin batal membeli bass second hanya karena baru sekali mencoba tanpa mau mengecek penyebabnya, padahal bisa jadi sound kotor dari bass tersebut hanya disebabkan karena kotor, atau kabel yang terlepas.

Kesimpulannya adalah pada saat kita mencoba bass second (bekas) hal yang harus kita perhatikan benar-benar yaitu karakter suaranya (soft, dry, atau middle) kita suka atau tidak, kemudian kita cek elektroniknya (kabel-kabel, potensio, pick up, dan lubang jack), senarnya jangan terlalu lama umurnya. Body, neck, fret, seberapa parah (bila memang kita harus memperbaiki harus kita pertimbangkan dengan harga jual bass second tersebut). EQ pada ampli untuk mengetes bass tersebut, harus dalam posisi flat (rata) atau ditangah-tengah, pada saat mencoba karakter sound jangan mengutak-atik EQ dulu.
Coba satu-satu pick up neck, kemudian bridge, dan gabungan kedua-duanya (masih berfungsi atau tidak).
Semoga bermanfaat buat kalian.=)



(Support:Arya, Simphonymusic)

0 comments:

Posting Komentar